Rabu, 07 November 2012
Posted by KANTOR POS SINJAI
On 17.17
PT Pos Indonesia mulai serius menggarap bisnis properti. Dalam waktu dekat, perusahaan plat merah ini bakal membangun dua hotel bintang tiga di Bandung, tepatnya di Jalan Pahlawan dan Jalan Cihampelas.Direktur Utama PT Pos Indonesia I Ketut Mardjana mengatakan, pihaknya saat ini tengah mengurus izin pembangunan kedua hotel tersebut.
"Kami memanfaatkan lahan kosong milik sendiri supaya bisa memberi kontribusi bagi PT Pos Indonesia," katanya.
Untuk membangun kedua hotel tersebut, PT Pos sudah menganggarkan dana sebesar Rp 110 miliar. Dana tersebut berasal dari kas internal sebesar 40%, sedangkan sisanya berasal dari pinjaman perbankan.
Namun, diberitakan sebelumnya di Kompas.com, PT Pos Indonesia menyatakan akan membangun dua hotel di Bandung, Jawa Barat. Nilai investasi dari pembangunan hotel tersebut mencapai Rp 70 miliar.
Ketut sendiri mengaku belum mau membocorkan jati diri si bank tersebut. Yang pasti, kata dia, hotel yang bakal dibangun awal tahun nanti bakal berdiri di atas lahan seluas 2.000 m2 sampai 3.000 m2. Satu hotel akan punya kapasitas 100 kamar. Ketut menargetkan tingkat okupansi hotel ini sebesar 20%-35% per hotelnya.
"Kami tidak pasang target tinggi, karena kami masih baru di bisnis ini," katanya.
Ketut tahu, persaingan hotel di Kota Kembang sangat ketat. Untuk itu, ia bakal melengkapi hotel yang dikelola PT Pos ini dengan fasilitas restoran.
Sayangnya, Ketut juga belum mau menjelaskan secara detail konsep restoran tersebut. Ia mengatakan, kiprah PT Pos di bisnis hotel tidak berhenti di dua hotel ini. Ke depan, PT Pos bakal giat menambah pembangunan hotel.
Namun, Ketut enggan menyebut jumlah hotel yang bakal di bangun PT Pos. Yang pasti, kata dia, untuk hotel ketiga dan selanjutnya, PT Pos bakal menggandeng operator hotel.
Adapun rencana besar lainnya adalah pelepasan saham perdana PT Pos yang direncanakan tahun depan. Salah satu tujuanya untuk memperkuat teknologi di setiap cabang PT Pos di daerah.
Categories:
Posted by KANTOR POS SINJAI
On 17.09
Untuk mendongrak penjualan tiket sehingga kinerja perusahaannya bisa meraih untung, PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) menggandeng PT Pos Indonesia untuk pendistribusian tiket. Maklum, tahun lalu perusahaan ini masih merugi. Dengan adanya kerjasama itu, Pelni berharap tahun depan bisa menjual 5,5 juta tiket penumpang. Jumlah tersebut meningkat 22% dibanding target tahun ini yang mencapai 4,5 juta tiket.
“Target yang kami pasang tidak terlalu besar, karena untuk tahun pertama kerjasama ini baru dilakukan di cabang-cabang besar di beberapa daerah,” ujar Asep Suparman, Direktur Komersial PT Pelni, Kamis (1/11).
Pembelian tiket melalui kantor pos akan resmi di-launching hari ini, Jumat (2/11). Asal tahu saja penandatangan kerjasama dengan PT Pos sudah dilakukan pada tahun lalu.
Asep menjelaskan, saat ini, mereka sedang berupaya merampungkan teknologi yang bisa menghubungkan jaringan koneksi antara kantor pos pusat dengan setiap cabang-cabang kecil perusahaan ini. Sayang, dia enggan menyebutkan target realisasi pengabungan koneksi itu.
Sinergi dua BUMN ini diharapkan bisa menguntungkan kedua belah pihak. Dalam kerjasama ini, Pos Indonesia akan mendapatkan 2,5% dari harga setiap tiket yang terjual. “Prinsip yang kami gunakan sama dengan prinsip yang diterapkan pada agen penjual tiket,” jelas Agus.
Adapun, hingga kuartal ketiga ini, Pelni menunjukkan pertumbuhan kinerja. Pada akhir September 2012, perusahaan sudah berhasil mengangkut sekitar 4 juta penumpang. Pencapaian tersebut naik 1,4% dari periode yang sama tahun lalu.
Itu artinya, Pelni sudah merealisasikan 88,9% dari target penumpang yang dibidik sepanjang tahun ini, yaitu 4,5 juta penumpang. Meningkatnya jumlah penumpang tahun ini disokong kondisi perekonomian Indonesia yang cenderung stabil, sehingga daya beli juga membaik.
Selain menjalin kerjasama dengan Pos Indonesia, demi mencapai target jumlah penumpang, Pelni juga memodifikasi sejumlah kapal penumpang yang dimiliki. Dengan modifikasi itu, maka setiap unit kapal mampu mengangkut lebih banyak penumpang.
Asep tidak menyebutkan spesifik besaran peningkatan kapasitas penumpang kapal. Dia hanya bilang, dengan adanya modifikasi tersebut, perusahaan berharap dapat meningkatkan pendapatan sekitar Rp 65 miliar-Rp 70 miliar per tahun. Sekadar gambaran, saat ini rata-rata satu kapal angkutan penumpang Pelni hanya menyumbang pendapatan berkisar Rp 2 miliar-Rp 3 miliar per tahun.
Selain melayani kapal penumpang, Pelni juga menyediakan jasa angkutan barang. Saat ini, perusahaan mempunyai 3 kapal perintis, 25 kapal penumpang, 4 kapal barang dan 4 kapal roro untuk operasional sehari-hari.KA
Categories:
Posted by KANTOR POS SINJAI
On 16.47
SINJAI, KANTORPOSSINJAI.COM - Kinerja keuangan PT Pos Indonesia terus positif dan memperoleh laba Rp 200 miliar serta menargetkan pendapatan Rp 2 triliun tahun ini. Ke depan, PT Pos bakal melebarkan sayap bisnisnya.
Dirut PT Pos Indonesia (persero) I Ketut Mardjana ada beberapa bisnis yang akan digarap PT Pos Indonesia ke depan. "Ada beberapa bisnis yang akan digarap ke depan," tegas Ketut singkat saat dihubungi detikFinance, Sabtu (03/11/2012).
Salah satu bisnis yang akan digarap adalah pembangunan dua hotel di Bandung senilai Rp 110 miliar. Hotel ini akan dibangun di Jalan Pahlawan Ciputra dan kawasan Cihampelas, Bandung.
"Dua hotel di Bandung masih dalam pengurusan dengan Pemda maupun kami sendiri. Ke depan kita juga akan menambah post mart," tuturnya.
Pos Mart adalah konsep bisnis baru dilakukan PT Pos dengan melayani pembelian barang di pedesaan dan perkotaan. Jadi masyarakat desa bisa membeli barang di kota melalui kantor pos. Intinya mendistribusikan barang-barang melalui unit jaringan PT Pos.
Ketut berpendapat, saat ini Pos mart sudah dimulai di kantor pos Mayestik, Jakarta Selatan. Ke depan Ketut bakal mendirikan 300-500 kantor untuk Pos Mart. "Ada 300-500 Pos Mart yang nanti kita akan didirikan hingga akhir tahun," katanya.
Selain itu, PT Pos siap melakukan kerjasama dengan bank-bank pemerintah yaitu BNI, BRI, dan Bank Mandiri. Kerjasama ini dikhususkan untuk pengiriman remitansi TKI.
"Juga urusan remitansi kita lakukan kerjasama dengan BNI, BRI, dan Mandiri. Ada juga kita kerjasama dengan Pos Malaysia dan Pos Riyadh," tutup Ketut.
Categories:
Langganan:
Postingan (Atom)